Aku ingin makan huruf "A"
setelah agak lama tidak menulis di blog ini, akhirnya kembali
menampar, memaksa diri sendiri untuk menulis. Kali ini, aku bercerita
saja sedikit tentang bagaimana sensasi mengajar anak SD, terutama
mengajar membaca dan menulis.
mungkin dalam benak anak SD kelas 1 yang aku temani belajar itu, berkata seperti ini pada sederetan huruf,
"Hai, aku yakin, dengan segala ketulusan dan keikhlasan hati, aku akan mengatakan bahwa:
pertama kali aku melihatmu, ada rasa yang tak bisa aku jelaskan, aku ingin membuangmu jauh-jauh, atau mugkin andai bisa aku ingin menelanmu, memamahmu, menjadi remahan-remahan yang selalu diseka ibu saat aku makan. hahaha,,,
ah tapi aku tidak bisa, aku pernah memakan satu huruf yang jika diucapkan akan membuat bibir terbuka dan seperti berkata minta disuapi. Huruf apa itu, ah, sebentar,, emmm,,,
oh iya, itu huruf A. ya, aku pernah memakanmu huruf A, tapi sku sudah memakanmu di halaman pertama bukuku, kamu muncul lagi di halaman kedua, ketiga, keempat, dan pokoknya banyak. Jariku tak cukup membilangnya.
aku tidak bisa memakanmu, huruf A saja tidak bisa, padahal masih banyak huruf lagi.
dan dengan tulus, aku sampaikan bahwa
aku ingin mengenalmu, memahamimu, menghafal setiap detil keindahan, karena dengan itu aku bisa melihat ibu tersenyum, berhenti marah-marah, karena setiap aku salah mengucapkan saja, ibu memarahiku, memakiku, lamaaa sekali. Aku tidak suka ibu seperti itu.
jadi, aku huruf-huruf aku memintamu untuk menghilang, *cling..
biar aku tidak harus menghafalmu
biar aku tidak harus memahamimu
dan yang jelas
biar ibu tidak marah terus
biar aku bisa melihat ibu tersenyum"
[imajinasi yang lebay, :P ]
dari beberapa kali menemani seorang anak belajar membaca ada beberapa catatan penting yang harus aku ingat:
* jangan lupa menulis huruf a dengan satu jenis font saja, karena saat font huruf a beruabah anataraTNR dengan arial saja sudah membuat bingung
* jangan lupa membubuhkan titik pada huruf i, karena saat aku lupa membubuhkan titik, akan dibaca menjadi l
* jangan terlalu menuntut anak konsentrasi secara kontinu, ingat tujuannya adalah belajar yang menyenangkan, dan untuk menyenangkan ada selingan. (tapi kalo ada selingan biasanya ibunya marah, puk2 adiknya)
* selalu jaga emosi, tapi yang ini lebih menjaga emosi agar tidak marah dengan ibunya yag sebenarnya malah membuat tidak fokus kalau sedikit2 marah atau berbicara dengan nada tinggi
ingat, tidak semua ibu tidak seperti itu, dan tidak semua orang memahami menghargai proses daripada hasil,
padahal anak perlu ditanamkan itu agar dia tidak takut nilai jelek asal dia sudah belajar,
sebenarnya saat siswa belajar tekun itu lah yang perlu dihargai, :)
o iya, satu lagi, saat anak yang belum bisa membaca mampu membaca satu kata saja tanpa diberikan clue itu rasanya melebihi saat anak SMA berhasil mengerjakan integral parsial, hahaha,,,
mungkin dalam benak anak SD kelas 1 yang aku temani belajar itu, berkata seperti ini pada sederetan huruf,
"Hai, aku yakin, dengan segala ketulusan dan keikhlasan hati, aku akan mengatakan bahwa:
pertama kali aku melihatmu, ada rasa yang tak bisa aku jelaskan, aku ingin membuangmu jauh-jauh, atau mugkin andai bisa aku ingin menelanmu, memamahmu, menjadi remahan-remahan yang selalu diseka ibu saat aku makan. hahaha,,,
ah tapi aku tidak bisa, aku pernah memakan satu huruf yang jika diucapkan akan membuat bibir terbuka dan seperti berkata minta disuapi. Huruf apa itu, ah, sebentar,, emmm,,,
oh iya, itu huruf A. ya, aku pernah memakanmu huruf A, tapi sku sudah memakanmu di halaman pertama bukuku, kamu muncul lagi di halaman kedua, ketiga, keempat, dan pokoknya banyak. Jariku tak cukup membilangnya.
aku tidak bisa memakanmu, huruf A saja tidak bisa, padahal masih banyak huruf lagi.
dan dengan tulus, aku sampaikan bahwa
aku ingin mengenalmu, memahamimu, menghafal setiap detil keindahan, karena dengan itu aku bisa melihat ibu tersenyum, berhenti marah-marah, karena setiap aku salah mengucapkan saja, ibu memarahiku, memakiku, lamaaa sekali. Aku tidak suka ibu seperti itu.
jadi, aku huruf-huruf aku memintamu untuk menghilang, *cling..
biar aku tidak harus menghafalmu
biar aku tidak harus memahamimu
dan yang jelas
biar ibu tidak marah terus
biar aku bisa melihat ibu tersenyum"
[imajinasi yang lebay, :P ]
dari beberapa kali menemani seorang anak belajar membaca ada beberapa catatan penting yang harus aku ingat:
* jangan lupa menulis huruf a dengan satu jenis font saja, karena saat font huruf a beruabah anataraTNR dengan arial saja sudah membuat bingung
* jangan lupa membubuhkan titik pada huruf i, karena saat aku lupa membubuhkan titik, akan dibaca menjadi l
* jangan terlalu menuntut anak konsentrasi secara kontinu, ingat tujuannya adalah belajar yang menyenangkan, dan untuk menyenangkan ada selingan. (tapi kalo ada selingan biasanya ibunya marah, puk2 adiknya)
* selalu jaga emosi, tapi yang ini lebih menjaga emosi agar tidak marah dengan ibunya yag sebenarnya malah membuat tidak fokus kalau sedikit2 marah atau berbicara dengan nada tinggi
ingat, tidak semua ibu tidak seperti itu, dan tidak semua orang memahami menghargai proses daripada hasil,
padahal anak perlu ditanamkan itu agar dia tidak takut nilai jelek asal dia sudah belajar,
sebenarnya saat siswa belajar tekun itu lah yang perlu dihargai, :)
o iya, satu lagi, saat anak yang belum bisa membaca mampu membaca satu kata saja tanpa diberikan clue itu rasanya melebihi saat anak SMA berhasil mengerjakan integral parsial, hahaha,,,
2 comments:
Posting Komentar