Si kancil




Pada zaman dahulu, di sebuah hutan belantara, hidup seekor kancil. Si Kancil ini tidak mempunyai teman. Dia mencari makan sendiri dan bermain sendiri.
Nah, pada suatu hari, si Kancil bertemu dengan seorang petani. Pak Tani sedang duduk kebingungan. Pak Tani mendapat kabar bahwa anaknya yang tinggal di desa seberang sedang sakit keras. Pak Tani ingin sekali menjenguk, namun dia tidak bisa meninggalkan ladang timunnya.
Pak Tani pun meminta tolong kepada Si Kancil. Si Kancil menyanggupi karena merasa kasihan dan iba dengan Pak Tani. Apalagi Pak Tani adalah orang pertama yang mau menjadi temannya. Si Kancil merasa sangat senang bisa mendapatkan teman.
Pak Tani pergi meninggalkan Kancil di ladang sendirian. Si Kancil menunggu ladang dengan membaca buku yang didapatnya dari Pak Tani sebagai teman selama Si Kancil menjaga ladang.
Hari semakin siang, namun Pak Tani belum juga datang. Si Kancil pun sudah merasakan lapar yang sangat. Namun, dia tidak mungkin meninggalkan ladang. Si Kancil pun menahan lapar sampai Pak Tani datang dan terus menjaga kebun timun. Si Kancil selalu berkeliling kebun untuk memastikan ladang Pak Tani aman.
Sore harinya, Pak Tani kembali. Dia segera ke kebun. Sesampai di kebun, Pak Tani terkejut melihat si Kancil. Si Kancil tertidur di depan pintu masuk kebun masih membawa buku. Pak Tani bergumam,”Sepertinya aku terlalu lama meninggalkan si Kancil. Dia terlihat sangat capek.”
Pak Tani membangunkan Si Kancil dan memberikan satu keranjang penuh timun kepada Si Kancil. Si Kancil sangat senang dan langsung memakannya karena rasa lapar yang ditahannya.
Si Kancil lalu kembali ke hutan dengan membawa timun dan dia sekarang mendapat teman.
#30DEM
#30dayemakmendongeng
#day1

CONVERSATION

0 comments:

Posting Komentar